Selasa, 16 Juni 2009

OPTIMASI KADAR AMILUM BIJI NANGKA (Artocarpus heteropyllus, Lamk) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TABLET PARASETAMOL DENGAN METODE GRANULASI BASAH

HERU WAHYUDI : PENENTUAN KADAR OPTIMUM MUSILAGO AMILUM BIJI NANGKA ( Artocarpus heteophyllus, Lamk ) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TABLET PARASETAMOL GRANULASI BASAH

Pati merupakan bahan yang dapat dipergunakan sebagai bahan tambahan tablet, salah satunya sebagai bahan pengikat. Pati adalah polimer glukosa dengan ikatan α-glikosidik. Salah satu kandungan senyawa pati yaitu amilopektin yang bersifat lebih lekat dan cenderung membentuk gel apabila disuspensikan dengan air sehingga dapat digunakan sebagai bahan pengikat tablet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi optimum pati biji nangka sebagai bahan pengikat pada pembuatan tablet parasetamol yang dibuat dengan metode granulasi basah.

Pelaksanaan penelitian ini diawali dengan mengisolasi pati biji nangka. Konsentrasi pati biji nangka yang digunakan terdiri dari 6 formula yakni : 5% ; 6%; 7%; 8%; 9 % dan 10%. Amilum biji nagka kemudian dibuat musilago untuk granulasi parasetamol, granul parasetamol yang terbentuk kemudian dievaluasi, dan selanjutnya dikempa menjadi tablet parasetamol lalu tablet parasetamol yang dihasilkan di evaluasi.

Dari hasil evaluasi kekerasan dan uji keregasan serta uji waktu hancur dilakukan uji statistik menggunakan anova satu arah dan menghasilkan nilai sig untuk uji kekerasan adalah 0,000 dan untuk uji waktu hancur adalah 0,008. Dengan kata lain hal ini menandakan bahwa nilai sig untuk uji kekerasan kurang dari 0,05 dan Ho diterima dan untuk uji waktu hancur kurang dari 0.05 dan Ho diterima. Maka perlu dilakukan uji Tukey untuk melihat perbedaan yang bermakna pada tiap formula. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi pati biji nangka yang mendekati optimum terdapat pada konsentrasi musilago amilum 9%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar